KOMPAS.com — Banyak orang yang terlampau khawatir
menghubungkan semua nyeri dada yang dialaminya dengan nyeri dada akibat
jantung. Pada bagian ini, kita akan melihat penyebab nyeri dada lainnya
beserta karakteristik yang membedakannya dari nyeri dada akibat jantung.
Menariknya, penyebab-penyebab yang akan dipaparkan di bawah ini
sebenarnya lebih sering menimbulkan nyeri dada kiri ketimbang jantung
sendiri.
Pada tulisan ini, kita akan melihat penyebab nyeri dada yang karakteristiknya kadang mirip dengan nyeri dada akibat jantung.
Nyeri dada pada dasarnya dapat disebabkan oleh semua penyusun dada
kita. Dari luar ke dalam dada kita disusun oleh kulit, otot, tulang,
jantung, selaput pembungkus paru-paru, dan paru-paru. Di sekitar dada
juga terdapat organ lambung dan payudara pada wanita.
1. Kelainan kulit
Nyeri daerah dada dapat disebabkan sebatas kelainan kulit dada.
Infeksi pada kulit, jerawat, atau bisul dapat menimbulkan rasa nyeri.
Kelainan kulit lainnya dengan gejala utama nyeri adalah penyakit herpes.
Jenis herpes tertentu menyerang kulit dan hanya pada satu sisi saja
(sisi kiri saja atau sisi kanan saja).
Biasanya nyeri akibat kelainan kulit memiliki sensasi tajam, seperti
ditusuk-tusuk. Letak nyeri akan mudah ditunjuk oleh satu jari dan
biasanya tampak adanya kelainan pada kulit yang mudah ditemukan.
2. Muscle spasm
Lapisan setelah kulit adalah otot. Tegang otot atau muscle spasm
dapat terjadi tiba-tiba, menimbulkan rasa nyeri pada dada, dan
berlangsung dalam hitungan menit atau hilang-timbul hingga berhari-hari.
Muscle spasm adalah penyebab nyeri dada yang paling sering disangka oleh kita sebagai nyeri dada akibat jantung. Muscle spasm dapat timbul setelah olahraga maupun setelah aktivitas fisik sehari-hari, seperti mengangkat barang. Muscle spasm juga sering dialami oleh anak-anak yang aktif.
Nyeri dada yang ditimbulkan oleh otot biasanya dapat dilokalisasi.
Orang tersebut akan mudah menunjukkan lokasinya dengan hanya satu
jarinya. Nyeri akibat otot berubah-ubah intensitasnya oleh gerakan
tubuh. Nyeri terkadang terasa lebih sakit pada suatu gerakan atau posisi
tertentu, misal nyeri bertambah sakit saat mengangkat lengan kiri, saat
menarik napas dalam-dalam, dan sebagainya. Sifat nyerinya juga tajam,
sensasi seperti ditusuk-tusuk.
3. Memar tulang
Memar tulang atau dalam bahasa medis disebut kontusio tulang juga
merupakan penyebab tersering nyeri dada. Memar tulang umumnya terjadi
akibat terkena pukulan atau trauma langsung pada dinding dada. Tulang
yang sering mengalami memar di dada ialah tulang rusuk. Sifat nyeri yang
disebabkan oleh tulang mirip dengan nyeri karena otot. Nyeri akan
terasa bertambah saat bagian memar tersebut ditekan.
4. Penyakit paru-paru
Hampir semua penyakit pada paru-paru, seperti TBC, radang paru,
bronkitis, memar paru, tumor paru, dapat menimbulkan gejala nyeri dada.
Nyeri biasanya bersifat tumpul dan tidak terlokalisasi, seperti halnya
nyeri akibat jantung. Namun, nyeri akibat paru-paru tidak diiringi
gejala simpatis (berkeringat dingin, laju jantung cepat, mual, muntah).
Umumnya nyeri dada akibat paru-paru tidak berdiri sendiri, melainkan
bersama gejala penyakit paru-paru lainnya, seperti batuk, demam, dan
sesak napas.
5. Diseksi aorta
Diseksi aorta juga merupakan kondisi khusus dengan karaktersitik
nyeri yang mirip dengan nyeri akibat jantung. Aorta sebenarnya adalah
bagian dari jantung yang merupakan pembuluh darah besar yang berfungsi
menyaluran darah keluar dari jantung.
Diseksi aorta ialah adanya robekan pada aorta dan ancaman terputusnya
pembuluh darah aorta. Keadaan ini dapat diakibatkan benturan dari luar,
tekanan darah yang sangat tinggi, atau kondisi dimana dinding pembuluh
darah aorta orang tersebut tipis.
Ciri khas nyeri dada akibat diseksi aorta ialah sensasi nyeri yang
sangat berat, seperti teriris pisau. Nyeri biasanya dirasakan pada dada
kiri bagian atas. Orang yang mengalami diseksi aorta akan tampak lemas,
berdebar-debar, berkeringat dingin, gelisah, hingga pingsan. Bila
diukur, tekanan darah akan turun. Untuk menegakkan diagnosis diseksi
aorta harus dilakukan foto radiologi dada.
6. Maag
Lambung, organ tubuh penyebab sakit maag, terletak tepat di bawah
jantung dan paru-paru kiri. Tidak hanya di ulu hati, sering kali sakit
maag menimbulkan rasa sakit hingga di dada. Data menunjukkan bahwa maag
merupakan salah satu penyakit yang gejalanya sering kali dianggap
penderita sebagai sakit jantung. Sebuah penelitian memperlihatkan 30-40
persen pasien yang berobat dengan keluhan nyeri dada ternyata
diakibatkan oleh sakit maag.
Sensasi yang paling umum dirasakan adalah rasa terbakar dan panas di
dada bagian tengah. Keluhan tersebut muncul akibat produksi asam lambung
yang meningkat hingga asam lambung naik ke atas. Asam lambung tersebut
mengiritasi saluran makan di daerah dada sehingga menimbulkan rasa panas
di dada.
Maag juga menimbulkan rasa mual yang juga bisa ditemukan pada nyeri
dada akibat jantung. Namun, bila keluhan disertai gejala lambung
lainnya, seperti sering bersendawa, perut terasa kembung, begah, dan
keluhan membaik setelah konsumsi obat maag, maka kemungkinan besar rasa
dada terbakar tersebut berasal dari sakit maag.
7. Penyakit pada payudara
Pada wanita terdapat organ payudara pada dada. Organ payudara tak
jarang menjadi sumber dari rasa nyeri di dada. Pada beberapa wanita,
bila sedang menstruasi payudara akan terasa sakit hingga ke dalam dada.
Sejumlah penyakit lain pada payudara, seperti infeksi, sumbatan saluran
susu, tumor dapat menyebabkan nyeri hingga ke dada. Namun, biasanya
nyeri hanya terlokalisasi di sekitar parudara yang dengan penekanan akan
terasa lebih sakit.
{ 0 komentar... read them below or add one }
Posting Komentar
Komentar Lah Dengan Komentar Yang Bermanfaat. Jangan Lah Komentar Yang Hanya Berbau SPAM.