Minyak jelantah adalah minyak goreng yang dipanaskan atau digunakan berulang kali dan telah mengalami perubahan, baik secara fisik maupun kimia yakni dengan adanya perubahan warna dari bening menjadi berwarna gelap dan berbau tengik, serta secara kimiawi mengalami perubahan reaksi hidrolis, oksidasi termal dan polimerasi termal.
Seringkali kita menemui penggunaan minyak ini di warung-warung makanan dan penjual gorengan. Para pedagang menggunakannya karena di samping harganya yang murah, para pedagang juga merasa sayang membuang minyak goreng yang telah dipakai karena harga minyak saat ini meroket. Padahal penggunaan minyak jelantah sendiri berbahaya lho.
Penggunaan minyak goreng berulang kali pada suhu tinggi akan mengakibatkan hidrolis lemak menjadi asam lemak bebas yang mudah teroksidasi, sehingga minyak menjadi tengik dan membentuk asam lemak trans yang dapat mengakibatkan gangguan kesehatan yang berhubungan dengan metabolisme kolesterol yang berujung pada penyakit tekanan darah tinggi dan jantung serta akan membentuk akrolein yaitu suatu senyawa yang menimbulkan rasa gatal pada tenggorokan dan menimbulkan batuk. Selain itu, pengonsumsi minyak ini juga beresiko terkena penyumbatan pembuluh darah dan jantung koroner. Dan yang tak kalah berbahaya, minyak ini juga bersifat karsinogen sehingga bisa menyebabkan kanker.
- oksigen dan ikatan rangkap-->Semakin banyak ikatan rangkap dan oksigen yang terkandung maka minyak akan semakin cepat teroksidasi.
{ 0 komentar... read them below or add one }
Posting Komentar
Komentar Lah Dengan Komentar Yang Bermanfaat. Jangan Lah Komentar Yang Hanya Berbau SPAM.