Perbedaan charger iPhone asli (kiri) dengan yang palsu
Hasil penyelidikan sementara
mengungkapkan bahwa kasus fatal yang menimpa mantan pramugari China
Southern Airlines Ma Ailun kemungkinan disebabkan oleh charger iPhone
palsu yang menyetrum perempuan muda itu saat sedang menelepon.
Hal
tersebut tentu menimbulkan kekhawatiran terkait keamanan alat pengisi
baterai iPhone yang bukan resmi dibuat oleh Apple. Tapi apa tepatnya
perbedaan antara charger "KW" alias palsu dengan charger original yang
membuatnya bisa membawa maut?
Ken Shirrif dari
blog elektro Righto.com
membedah sejumlah charger gadget untuk melihat komponen apa saja yang
terdapat di dalamnya dan seperti apa kualitas output listrik yang
dihasilkan. Di antara selusin charger yang dijadikan obyek penelitian,
terdapat charger iPhone "ori" atau asli dan yang palsu.
Serupa tapi tak samaDari luar, bentuk charger iPhone asli dan palsu ibarat pinang dibelah dua. Rupa kedua alat itu sangat mirip dari segala sisi.
Namun,
jika diperhatikan benar-benar, terdapat perbedaan dalam tulisan
spesifikasi di bagian bawah, di mana charger asli menyebut "Designed by
Apple in California", sementara charger palsu menulis kalimat
membingungkan "Designed By California". Contoh charger palsu (kanan)
pada gambar di bawah juga tidak mencantumkan keterangan "Apple Japan".
Shirrif
menduga kata "Apple" terpaksa dihilangkan oleh si pembuat charger palsu
untuk menghindari masalah hukum atau merek dagang. Tapi, dia juga
menyebutkan bahwa ada pula charger palsu yang mengklaim "Designed by
Apple". Charger palsu ada bermacam-macam? Tentu saja, karena pihak
pembuatnya pun tak hanya satu.
Ketika kedua charger dibuka,
nyatalah bahwa kualitas charger asli dan palsu benar-benar berbeda.
Untuk mengubah input AC 100-240 volt menjadi output 5 volt 1 Ampere,
charger asli dari Apple menggunakan komponen pemasok daya flyback
switching canggih.
Ken Shirriff/ Righto.com
Komponen internal charger iPhone asli dilengkapi controller IC, flyback
transformer, serta kapasitor khusus untuk meredam interferensi sinyal
Charger iPhone ini adalah pemasok data tipe switching di mana
listrik input dihidup-matikan (switching) sebanyak 70.000 kali per detik
untuk mendapatkan voltase keluaran yang sesuai. Begitu selesai
dikonversi menjadi voltase rendah oleh transformer jenis flyback, aliran
listrik kemudian difilter agar bebas interferensi dan diubah menjadi
arus searah (DC).
Hasilnya? Charger iPhone asli mampu
menghasilkan output sesuai spesifikasi, yaitu 5 volt 1 ampere, yang
stabil dan relatif bebas dari fluktuasi dan spike (lompatan voltase
secara tiba-tiba dalam waktu singkat).
Grafik osiloskop di bawah
memperlihatkan sinyal voltase output charger iPhone asli (kuning) dan
spektrum frekuensinya (oranye). Window sebelah kiri menunjukkan hasil
monitoring frekuensi tinggi dari voltase output, sementara window
sebelah kanan memperlihatkan informasi frekuensi rendah.
Grafik osiloskop keluaran daya dari charger iPhone asli
Idealnya, grafik voltase (kuning) harus setipis dan selandai mungkin,
sementara frekuensi spektrum (oranye) harus serapat mungkin dengan sisi
bawah. Charger asli Apple di sini menghasilkan output yang sangat baik.
Bagaimana
dengan output yang dihasilkan charger palsu? Shirrif mencatat bahwa
keluaran daya charger "KW" yang berada di tangannya ini tak sesuai
dengan spesifikasi, yaitu hanya 2,7 watt dari seharunysa 5 watt (5 volt x
1 ampere).
Namun bukan hanya itu, monitoring osiloskop juga
memperlihatkan bahwa charger ini menghasilkan kualitas output yang
sangat buruk, dengan
noise dan riak sinyal (ripple) yang parah. Bukan hanya tak sesuai spesifikasi,
output dari charger iPhone palsu juga berpotensi merusak perangkat smartphone yang dihubungkan dengannya.
Ken Shirriff/ Righto.com Grafik osiloskop keluaran daya charger iPhone palsu
Tidak standar dan mematikanMengapa daya
keluaran charger iPhone palsu bisa begitu buruk? Hal ini tak lain dan
tak bukan disebabkan oleh kualitas komponen yang dipakai. Untuk menekan
harga, charger iPhone palsu yang bisa diperoleh hanya dengan kisaran
beberapa dollar AS banyak melakukan kompromi material.
Yang lebih
berbahaya lagi, seperti disebut oleh Shirrif, produk-produk charger
palsu kerap tak mengindahkan standar keamanan Underwriters Laboratories
(UL) soal insulasi antara sirkuit listrik input dan output yang mencegah
terjadinya kebocoran listrik dari aliran masuk ke aliran keluar.
Komponen flyback transformer pada charger iPhone asli menggunakan kawat
Jarak antara dua sirkuit input dan output pada charger seharusnya 4mm
atau lebih. Tetapi, pada charger iPhone palsu, kedua sirkuit itu kerap
kali hanya dipisahkan jarak 1mm. Padahal, di dalam charger, tegangan
listrik bisa mencapai 340 volt, cukup untuk membunuh seseorang jika
terjadi "loncatan" antar sirkuit.
Mengenai kematian Ma Ailun yang
disinyalir terjadi akibat pemakaian charger iPhone palsu, Shirrif
berspekulasi bahwa hal tersebut bisa diakibatkan oleh hubungan pendek
yang mengirim listrik dengan voltase mematikan lewat kabel USB.
Apabila
pengguna ketika itu kebetulan menutup sirkuit -misalnya, dengan berdiri
di atas lantai yang lembap/ basah atau menyentuh permukaan logam yang
di-
ground- maka ia bisa tersetrum. Kondisi ini bisa diperparah
dengan lingkungan berkelembapan tinggi (seperti di dalam kamar mandi),
yang memperbesar kemungkinan terjadi kondensasi uap air di dalam
charger.
Produk-produk charger yang asli dibikin oleh produsen
gadget yang bersangkutan biasanya sudah menerapkan standar-standar
keamanan untuk memperkecil kemungkinan terjadi hal seperti ini.
Murah atau selamat?Charger
Apple sendiri memang tergolong mahal dibandingkan alat-alat sejenis
bikinan produsen lain. Setelah melihat komponen-komponen apa saja yang
terdapat di dalam charger yang dibongkar olehnya, Shirriff menduga bahwa
Apple menarik margin profit yang besar dari penjualan charger iPhone.
Sebagai
pembanding, charger dari Samsung yang sekelas dijual dengan harga
kisaran 6-10 dollar AS. Tetapi charger iPhone dijual dengan harga jauh
lebih tinggi, mencapai 30 dollar AS. Adapun charger iPhone palsu bisa
diperoleh dengan kisaran harga hanya 3 dollar AS.
Kasus kematian
Ma Ailu memang masih dalam penyelidikan polisi. Penyebabnya pun belum
tentu rentetan kejadian seperti diuraikan di atas. Namun, ada baiknya
menghindari pemakaian charger palsu yang boleh jadi menyimpan risiko
mematikan, ketimbang ingin berhemat tapi malah membahayakan perangkat
atau bahkan nyawa sendiri. Pilih murah atau selamat?